Kerusuhan yang melibatkan pendukung Persis Solo dengan PSS Sleman dalam lanjutan Divisi Utama LPIS, masih menyisakan cerita menarik. Salah satunya mantan petinggi kedua tim yang sama-sama memberikan kritikan kepada PSSI & LPIS, atas digelarnya laga tersebut.
Pertama mantan manager PSS Sleman, Subardi mengatakan jika seharusnya laga Persis LPIS melawan PSS tidak perlu digelar mengingat tim asal Kota Solo sudah berstatus sebagai tim yang didiskualifikasi.
Subardi pun mengritik pihak PT LPIS selaku operator liga yang dianggap terlalu memaksakan diri untuk menggelar pertandingan kedua tim tersebut.
“LPIS terlalu memaksakan diri laga harus digelar, akibatnya terjadi kerusuhan” ungkap Subardi seperti yang dilansir Okezone.
Subardi juga mengatakan jika PT LPIS tunduk kepada keputusan Komdis PSSI yang sudah menjatuhkan sanksi diskualifikasi kepada Persis LPIS, insiden brutal tersebut tidak akan terjadi.
“Kalau patuh terhadap Komdis PSSI berarti laga tidak digelar, berarti pula tidak ada bentrokan” tambahnya.
Sementara itu Mantan Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo mempertanyakan keputusan sanksi yang dilayangkan kepada tim berjuluk Laskar Sambernyawa.
Rudy menilai PSSI sebagai institusi juga ikut bertanggung jawab, atas insiden yang meluas sampai di Kabupaten Klaten tersebut.
Pria yang menjabat sebagai Walikota Solo ini juga mengatakan, jika Komdis PSSI sudah memberikan diskualifikasi kepada Persis, seharusnya laga tidak digelar.
“Ini yang lucu kalau Persis sudah didiskulifikasi, mengapa PSSI masih membiarkan laga digelar? Saya yakin PSSI pasti tahu! Di dalam pertandingan ada pengawas pertandingan dan PSSI pasti juga ada di stadion kemarin” tegasnya.
Rudy juga menambahkan kondisi sepak bola di Indonesia terutama yang menyangkut kerusuhan di Stadion Manahan patut menjadi keprihatinan semua pihak.
“Intinya adalah managemen sepakbola di negara kita ini perlu penanganan serius” pungkas Rudy.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Tweet |
comments powered by Disqus