Selain PSSI, AFC Ternyata Juga Konflik


Sidomi Konflik internal yang melanda Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), ternyata juga dialami oleh Asian Football Confederation (AFC). Hanya saja bedanya jika di PSSI konflik karena dualisme kepemimpinan, sementara di AFC konflik terjadi karena kasus dugaan korupsi.
Mohammed bin Hammam yang menjabat sebagai Presiden (Ketua) AFC dari 2002 s/d 2011, diduga melakukan korupsi berbagai bentuk.

Alhasil kondisi ini menyebabkan terjadinya semacam gesekan dalam tubuh Asian Football Confederation (AFC).
Dari luar memang terlihat internal AFC seakan-akan tidak terjadi apa-apa, apalagi semua program dapat dilaksanakan.
Namun sepertinya tidak semua anggota AFC sepaham dengan policy Zhang Jilong (Wakil Presiden AFC) dan kawan-kawan, setelah Bin Hammam menjalani skorsing.
AFC pada langkah pertama mengambil kebijaksanaan menyelidiki Bin Hammam melalui biro penyelidik Freeh Group International Solution (FGIS) yang didirikan mantan Direktur FBI Louis Freeh.
Dari hasil penyelidikan FGIS diketahui, bahwa Bin Hammam telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada terutama penggunaan uang kas AFC.
Oleh karena itu skorsing dijatuhkan terhadap Bin Hammam sekaligus larangan beraktivitas di area yurisdiksi AFC sampai ada keputusan dari Komite Disiplin AFC pimpinan Lim Kia Tong.
Seperti yang dilansir situs resmi PSSI, laporan menyangkut empat jenis kasus yang dilakukan Bin Hammam antara lain:
  1. Bin Hammam menerima jutaan dolar AS dari pihak-pihak yang terkait dengan kontrak-kontrak AFC serta membelanjakan puluhan juta dolar AS untuk bulan madu, perawatan gigi, cukur rambut dan pembayaran untuk keperluan keluarga.
  2. Pembayaran juga diberikan kepada sejumlah federasi di Asia, Afrika dan Karibia. Di dalamnya termasuk 250.000 dolar AS untuk mantan pejabat Federasi Sepak Bola Karibia Jack Warner.
  3. Puluhan ribu dolar AS diberikan kepada para presiden federasi dan pejabat-pejabatnya. Aliran dana tersebut masu ke rekening pribadi penerima dan tidak ada kaitannya dengan pengeluaran untuk sepak bola.
  4. Terdapat sejumlah kontrak komersial tanpa melalui tender, sehingga memungkinkan nilainya terlalu rendah. Ada perusahaan yang menyetor 14 juta dolar AS untuk kepentingan Bin Hammam.
Adanya hasil penyidikan FGIS dan audit PWHC serta FIFA, membuat sulit bagi Bin Hammam untuk bisa lolos dari berbagai tuduhan.
Terutama terkait dengan masalah suap-menyuap dan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di AFC.
Alhasil terindikasi bahwa Bin Hammam melanggar Kode Disiplin, Kode Etik dan Statuta AFC.
Namun Bin Hammam tampaknya tidak menyerah, melalui pengacaranya ia membela diri dengan menyebut Zhang Jilong dan 20 anggota AFC juga menerima uang suap darinya.
Disebutnya pula, beberapa pejabat AFC yang kesulitan uang pernah minta bantuan padanya dan uang diambilnya dari rekening pribadinya.
Lantas bagaimanakah kelanjutan konflik internal di kubu AFC? Patut disimak kelanjutannya.

Title Post: Selain PSSI, AFC Ternyata Juga Konflik
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.


comments powered by Disqus