Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
Saya ingin semua bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
JAKARTA, Jaringnews.com - Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattaliti beberapa bulan terakhir ini nyaris 'ditelan bumi'. Pemberitaan tentang sepak terjangnya atau kegiatannya saat ini seperti minim pembertiaan di media. Padahal, pria yang juga menjabat Ketua Badan Tim Nasional (BTN) ini kerap melontarkan komentar pedas terhadap kubu Djohar Arifin Husin saat PSSI masih dilanda konflik dualisme. Bahkan, kritikannya terhadap PSSI pimpinan Djohar Arifin nyaris setiap hari menghiasi pemberitaan media nasional. Namun kini, permasalahan tersebut sudah berakhir. PSSI pun kembali bersatu dan tengah berusaha untuk membenahi segala hal yang terkait dengan sepakbola nasional baik dari segi teknis maupun non teknis. La Nyalla berharap konflik berkepanjangan yang terjadi di PSSI tak kembali terjadi. Wakil Ketua Umum PSSI itupun ingin seluruh stakeholder di PSSI dapat fokus pada pembinaan demi memajukan sepakbola nasional. Selain itu, keputusannya untuk jarang tampil di media bukannya tanpa alasan. Sebab, bapak tiga orang anak ini tak ingin dianggap melakukan pencitraan dengan kerap muncul di media. Lalu kemanakah La Nyalla selama ini? Masihkah dia peduli dengan PSSI? Wartawan Jaringnews.com, Nandang Permana Sidk berhasil menemui La Nyalla Mattalitti di sebuah Hotel di Jakarta, Rabu (24/7). Berikut petikan wawancara dengan pria yang mempunyai nama lengkap La Nyalla Mahmud Mattalitti tersebut:Apa kabar Pak La Nyalla? Alhamdulilah saya dalam keadaan sehat seperti yang Anda lihat.Pak Nyalla apa kesibukan akhir-akhir ini sehingga nyaris tenggelam dari pemberitaan, kalau pun ada hanya sesekali dalam beberapa bulan ini? Saya kan mempunyai kesibukan lain yang juga memerlukan perhatian saya. Anda mungkin sudah tahu kalau saya ini mempunyai kesibukan lain seperti di KADIN Jatim dan lain-lain.Lantas bagaimana dengan PSSI? Tentu saya masih memperhatikan dan serius bekerja di PSSI bersama teman-teman lainnya.Tapi tidak pernah muncul? Jadi begini, Anda kan wartawan selama ini pemberitaan sepakbola Indonesia lebih didominasi oleh para pengurusnya. Tapi, prestasinya nggak ada. Yang ada hanya kekalahan dan kekalahan.Betul, lalu? Saya ingin, masa-masa seperti itu tidak ada lagi di PSSI pasca-konflik yang lalu. Saya jelas, lebih mementingkan kerja para pengurus PSSI supaya kedepannya mempunyai program-program yang jelas yang bermuara ke prestasi sepakbola Indonesia dan prestasi timnas Indonesia.Berarti anda tidak setuju kalau ada pengurus PSSI yang sering tampil di media? Tentu saya tanya dalam konteks apa munculnya. Saya tidak ingin gara-gara banyak tampil di media kemudian ada janji-janji manis yang dikatakan kepada publik sepakbola Indonesia dan tidak ditepati. Kan repot kalau begitu?Jadi bagaimana menurut anda sebaiknya? Siapa pun itu, para pengurus PSSI harus memperbanyak kerja dari pada tampil di media. Saya mempunyai teman di Kanada dan Inggris, dia bicara ke saya para pengurus PSSI sangat tenar seantero jagad. Terus terang yang dia katakan benar adanya dan membuat saya berpikir seratus kali kalau harus sering tampil di media kembali.Anda bilang para pengurus PSSI harus bekerja. Lantas apa kerja pengurus PSSI termasuk Anda pasca-kongres tahunan PSSI di Surabaya yang lalu? Karena saya ingin semua bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Maka yang pertama saya lakukan tentu membenahi infrastruktur kantor PSSI. Sejak awal Juni lalu, kantor PSSI sudah masuk persiapan renovasi. Insya Allah empat sama lima bulan kedepan baru selesai. Itu (renovasi) kami lakukan supaya yang ada didalamnya nyaman untuk bekerja.Selama Anda berdiam diri dari media, apakah banyak wartawan yang menghubungi anda? (Tertawa), tentu banyak sekali. Tapi, ya itu tadi, kalau masih sekedar menayakan skuat timnas tentu bertanyanya harus ke pelatih. Kalau ada pelanggaran atau tindakan indispliner pemain atau wasit ya silahkan hubungi PT Liga Indonesia (ISL) dan operator IPL. Jangan tanya komentar saya, saya tidak akan menjawabnya.Jadi intinya, Anda ingin sepakbola timnas dan klub lah yang lanyak menghiasi pemberitaan media? Betul, saya kira kita harus mengubah kebiasaan-kebiasaan lama tentang pencintraan dengan lebih mengedepankan kerja daripada bicara dan berpikir untuk mempunyai program unggulan untuk pembinaan sepakbola. Sehingga prestasi sepakbola kita kedepannya lebih bagus dan sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.Baiklah, Pak La Nyalla terimakasih atas waktunya Sama-sama

Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Tweet |
comments powered by Disqus